PEMUDA HINDU SURAKARTA MENGIKUTI
JAMBORE KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA
KOTA SURAKARTA
Sejak 28 September 2005 selama 3 hari dilaksanakan ”Jambore Kerukunan Antar Umat Beraga Kota Surakarta” di Stadion Manahan Surakarta, yang ditutup pada 30 September 2005. Acara Jambore dibuka oleh Walikota Surakarta Joko Widodo. Acara ini merupakan acara rutin yang dilakukan setiap tahun dan kali ini merupakan yang kelima kalinya. Penyelenggaraannya dilakukan sekitar bulan Agustus – Oktober agar tidak berbenturan dengan kegiatan test atau ulangan karena sebagian besar pesertanya adalah pelajar. Acara ini diselenggarakan oleh Dinas Kesra Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DKPPKB) dengan Penanggung jawab Dra.Sukriyah. Peserta Jambore berjumlah 150 orang yang terdiri dari Komponen Pelajar, Mahasiswa, Karang Taruna, dan Pramuka. Peserta dari Hindu = 10 orang, Budha = 10 orang, Muslim = 60 orang, Kristen = 20 orang, Katolik = 20 orang, dan sisanya Karang Taruna dan Pramuka. Acara diisi dengan Ceramah dan Diskusi diantara peserta dengan Narasumber, tentang : Peran Generasi Muda, Napza (penggunaan obat terlarang), Gender dan kekerasan pada anak, reproduksi, pendidikan perdamaian, dan dialog dibawakan oleh para tokoh 5 (lima) agama. Acara seperti ini menjadi sangat penting dilakukan, seperti yang disampaikan penanggung jawab pada penutupan acara agar terjadi kerukunan antar umat beragama khususnya di Kota Surakarta sebagai kota dengan image ”Sumbu Pendek’ (mudah tersulut). Dengan kegiatan ini semoga Surakarta menjadi kota yang tenang dan rukun diantara pemeluk agamanya.
Pemuda Hindu Surakarta pada acara ini mengirim peserta dengan mengambil siswa klas I dan II SLTA yaitu : SMA 3, SMA 4, SMA 5, SMA Murni, dan SMA Warga. Siswa Klas III memang sengaja tidak diikutkan agar tidak mengganggu persiapan ujian. Wakil Hindu kali ini dibawah Pimpinan Pinandita Bagiadi, dengan koordinasi oleh PHDI Surakarta dibawah pimpinan Dr.Made Setiamika dan Sekretaris Ida Bagus Suarnawa. Pemuda dan remaja Hindu di Surakarta cukup banyak jumlahnya sehingga perlu diberi pembinaan dan kegiatan keagamaan yang positif, yang diperlukan adalah dukungan orang tuanya demikian disampaikan oleh Sekretaris PHDI Surakarta. Dari komponen Umat Budha juga hadir mewakili Vihara Damma Suntara – Pucangsawit, Surakarta dan Vihara Lemah Abang Surakarta, dibawah pimpinan Ketua Majelis Agama Budha Teravada Cabang Surakarta – Pinandita Wirakusala Sekyono.
Pada penutupan acara seorang peserta membacakan Slogan dengan keras : ”Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh, beragama kita patuh”.
Dilaporkan oleh,
Nyoman Sukadana
Karanganyar - Solo - Jawa Tengah
30-9-2005.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan bagi yang ingin memberi komentar, masukan, rembug, atau sejenisnya dengan etis dan kesadaran untuk kebaikan bersama (Salam Pemilik Blog)