Rabu, Maret 03, 2010

MENGGUGAH SRADHA DAN BHAKTI UMAT HINDU
(Laporan Dharma Shanti Umat Hindu Surakarta)


Pada tanggal 27 Maret 2005 sekitar pukul 13.00-17.00 wib di Pendopo Agumg STSI Surakarta, umat Hindu Surakarta kembali mengadakan Dharma Shanti Hari Raya Nyepi/ Tahun Baru Saka 1927 yang sudah sekitar 5 tahun tidak dilakukan. Acara ini dilaksanakan oleh PHDI Kota Surakarta dengan segenap umat Hindu diwilayah Surakarta yang jumlahnya sekitar 75 KK terbagi kedalam tiga banjar, yaitu : Banjar Solo Timur, Tengah, dan Barat. Umat Hindu Surakarta yang tidak begitu banyak jumlahnya ini terdiri dari : TNI/Polri, Dosen STSI, Karyawan Suasta, Pegawai Negeri, dll. Pelaksanaan Dharma Shanti kali ini berbeda dengan pelaksanaan sebelumnya karena pelaksana lapangan diserahkan kepada FPHS (Forum Pemuda Hindu Solo) yang baru terbentuk 20 Januari 2005 lalu, tujuannya adalah untuk memberdayakan Para Pemuda Hindu, karena Pemuda yang sebagian besar Mahasiswa yang tergabung juga dalam KMHD ini jumlahnya tidak sebanyak Pemuda Hindu di Jogjakarta misalnya, sehingga perlu didorong kiprahnya untuk lebih punya peran dimasyarakat. FPHS ini diketuai oleh Arie Sidarta, Sekretaris Kadek Sudiatmaja. Panitia Dharma Shanti Tahun Baru Saka 1927 : Pelindung : Walikota Surakarta, Depag Kota Surakarta, dan Parisada Kota Surakarta, Ketua : Tri Wahono, Sekretaris : WSB Candrawati, Kadek Sudiatmaja, Bendahara : Dwi Utami Dharmastuti, Nining Wulandari.

Tamu undangan yang hadir terdiri dari : Walikota Surakarta diwakili Les Bang Linmas Drs.Joko Pangarso,MM, Kodim Surakarta, Kapolres Surakarta, Camat Jebres, Kapolsek Jebres, Danramil Jebres, Depag Surakarta, Forum Lintas Agama, dan Ketua STSI Prof.Dr.H.Soetarno. Umat yang hadir disamping dari Wilayah Surakarta, juga umat Hindu dari Sukoharjo, Klaten, Boyolali, dan Karanganyar sehingga jumlah keseluruhan yang hadir sekitar 600 orang. Umat ini sebagian besar (sekitar 80%) adalah umat Hindu asal Jawa. Ketua PHDI Surakarta Bapak Dr. I Made Setiamika,Sp.THT dalam sambutannya yang diwakili oleh Sesepuh PHDI Surakarta (Ketua PHDI sebelumnya) Sunarto S.Ag. mengajak umat menghayati pelaksanaan Hari Raya Nyepi dengan meneladani Bangsa Saka dengan Rajanya Kaniska I yang telah merubah strategi perjuangan bangsa sebelumnya yang berkuasa dari berorientasi politik dan militer menjadi strategi budaya demi stabilitas dan persatuan. Tahun penobatan Raja Kaniska I merupakan awal dimulainya Tahun Saka (21 Maret 79 Masehi). Sambutan-sambutan juga dilakukan oleh para tamu undangan, seperti : Depag Surakarta, Les Bang Linmas, dan Ketua STSI. Acara Dharma Shanti diawali dengan Persembahyangan bersama, dilanjutkan Tari Gabor persembahan Mahasiswa STSI Surakarta, Tari Cakil Srikandi, pembacaan Sloka & Palawakya oleh : Ni Made Ary Kuswanti, I Nyoman Ary Kuswanta, Ni Wayan Kustiyani, juga Gamelan dari Dosen dan Mahasiswa STSI Surakarta dan Tari Topeng Tua oleh Nyoman Cahya Skes,M.Hum. Acara juga diisi Dharma Wacana yang disampaikan oleh Bapak I Nyoman Putra, S.Ag,Msi,, pendarmawacana dari Surabaya.


Sradha dan Bhakti Umat Hindu
Pada kesempatan Acara Dharma Wacana Bapak I Nyoman Putra tampil dengan gaya Orator dan pembawaan khas yang tidak dimiliki oleh Pendharma Wacana lainnya, Dari dialog secara bergantian dengan dua orang pemuda setempat diajukan pertanyaan yang sederhana, seperti : Agamamu apa, sampai kepada pertanyaan jika bertemu dengan gadis cantik yang mengajak pindah agama apa bersedia ,dan pertanyaan-pertanyaan lainnya mampu menggugah “Sradha (kepercayaan)” umat yang hadir. Juga ketika dialog dilakukan kepada pemeran lainnya yang ditanyakan tentang : Berapa kali sembahyang setiap hari, siapa yang paling dicintai antara Hyang Widhi dibandingkan pacar, dan lain-lain telah menggelitik umat akan seberapa kuat Bhakti pada Hyang Widhi. Selama ini tidak pernah ada yang menanyakan kepada kita seberapa kuat Sradha dan Bhakti kita dengan alasan, bahwa kepercayaan kepada Hyang Widhi adalah hubungan sangat pribadi dan sifatnya vertical yaitu hubungan pribadi umat tersebut dengan Hyang Widhi, sehingga tidak perlu orang lain tahu. Tetapi, dialog antara Bapak Putra dengan Pemeran jika itu dihayati merepleksikan dialog didalam diri kita sendiri. Dari hal itu, maka sesungguhnya kita sudah bisa menjawab sampai seberapa jauh Sradha dan Bhakti kita sebagi umat Hindu. Disisi lain kehadiran umat Hindu asal Suku Jawa diacara Dharma Shanti ini seperti memperoleh momentnya karena disela-sela Dharmawacana juga diselipkan Filosofi Jawa jaman Ronggowarsito juga nyanyian-nyanyian tradisional Jawa seperti : Cublek-Cublek Suweng yang ternyata memiliki filosofi yang tinggi. Kebiasaan menyelipkan pesan moral dalam sebuah Nyanyian memang banyak dilakukan oleh leluhur kita dulu yang perlu disimak makna yang terkandung didalamnya. Salah seorang umat Jawa yang serius mendengarkan Dharmawacana mengatakan, bahwa Orang Jawa sekarang sudah banyak yang tidak tahu makna dibalik nyayian tradisionil Jawa yang mengandung ajaran moral yang adiluhung.

Ada kalimat yang masih ter-ngiang dalam acara dialog Bapak I Nyoman Putra dengan Pemeran yang disampaikan dengan sangat Heroik bahwa “Merah Darahku Putih Tulangku, dan Hindu Agamaku”. Semoga Sradha dan Bhakti kita sebagai umat Hindu bisa diperkuat melalui semangat mencintai Agama Hindu sebagai agama yang kita yakini dan juga dianut oleh leluhur kita jaman dahulu termasuk leluhur kita di Jawa. Selamat Hari Raya Nyepi/ Tahun Baru Saka 1927 Semoga kedamaian datang dari segala penjuru.





Dilaporkan oleh,


Nyoman Sukadana 12-04-2005
Karanganyar-Solo-Jawa Tengah

3 komentar:

  1. memang tidak mudah untuk mempertahankan sradha bhakti apalagi bila berada di wilayah yang komunitas non Hindu

    BalasHapus
  2. om swastyastu
    saya baru masuk hindu,saya tinggal disolo..dimana saya bisa ketemu saudara

    BalasHapus
  3. benar pemahaman umat tentang sulinggih sampe saat ini msh primitive artinya masih ada fanatisme fanatisme terhadap sulinggih atau surya mereka masing2,terutama pada tingkat upacara ritual tertentu,sulit unt menyetarakan sulinggih atau sarwa sadhaka bagi mereka,tetapi tidak masalah selama ini bagi mereka

    BalasHapus

Silahkan bagi yang ingin memberi komentar, masukan, rembug, atau sejenisnya dengan etis dan kesadaran untuk kebaikan bersama (Salam Pemilik Blog)